Pujangga Biru
Dalam
rekahan senyummu mengarungi hati,
kugoreskan
cinta kasih teruntukmu pujanggaku.
Pun
bayangmu selalu mencumbu dalam rindu.
Mengabadikan
kenangan yang telah kau rangkum bersama,
kala
kuukir kisah lembah asmara yang kubangun.
Kini,
Dunia tak lagi sanggup
berkelana jauh.
Laut badai tak jua mampu
menelan layar cintamu.
Awan kelut pun tak sanggup
meredam rindumu.
Karena aku tak ingin kau
terlena sesaat.
Sejak Tuhan pahatkan rajutan
kisah terdalam,
dengan nada cinta tertinggi
yang melingkari suratan hidup,
antara aku dan dirimu.
Sunguh aku mencintaimu,
duhai pujangga biru.
Purnama Abadi
Kasih mencumbu syahdu dalam pikir
Masih tentangmu hey pujangga
Kala kulelap dalam pangkuanmu
Dan hati tetap merasa detak cintamu
Pun sang waktu terus mengitari
Menemani jejak sayangmu
Duhai kasih yang tak lelap ditelan masa
Kasih abadi tak berpisah jarak
Tak menyangka tak menerpa
Pujangga kembali memeluk
Dalam bahagia merajut damba
Menumbuh cinta kasih
Takkan terdampar sia dalam diam
Menyatu jua membalut kisah
Kau aku tetap padu dalam asmara purnama
Wonosobo, Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar