Puisi 1
Rohimah
Kemarin,
kulihat seberkas pelangi
terpancar indah dan menawan
Kala
kelopak telah meneteskan kristal
sebab cinta
lama yang curang
Sorotnya teduh membuat hati damai
membuat lupa segala kekecewaan
kelam kembali berwarna
oleh sorot mata seberkas pelangi
Seberkas pelangi akan tetap memancar
dari
sang bidadari penebar kedamaian
dari
hati ia mencinta
akan
berkembang di dalam hati
Duhai,
gadis desa pemilik seberkas pelangi
seberkas pelangi akan terus memancar!
dari
sorot matamu di seberang sana
tunggu aku datang menjemputmu
di tanah Sumatera.
***
Puisi 2
Daeng
. . .
Seperti malam sebelumnya,
semenjak kepergian ta’
Alunan
kata ini, tetap setiaku senandungkan
karena di sini, daeng
. . .
adek bisa merasakan,
daeng masih ada di sampingku
Setahun
yang silam, masih terasa bagaikan kemarin
ketika daeng datang menemui emak
Maksud hati, menyatukan dua kepingan hati
dalam bingkai sederhana,
cinta yang tak mewah
Kemarin,
kepedihan itu datang
menggores luka,
membuatku terkapar dalam kenangan ta’
Akh
. . . setahun yang singkat
untuk bisa mendalami arti cinta-mencintai
Alunan
kata ini, masih kusenandungkan
seperti setahun
yang lalu
karena aku yakin,
daeng tidak meninggalkanku
masih di sini, mengiringiku bersenandung, meskipun dari dunia yang beda.
***