Amboi
Tuai canda dalam gelagap diam mesra
bersama elegi memori masa lalu
tersiar kabar hati berkabut luka
mengikis lengkung senyum rapuh
Aroma
tanah hari ini semerbak mewangi
tersiram rintik hujan merindu
mengirim bidadari surga dari dermaga
hapus luka,
semai bahagia
Waktu bergulir menjadi berarti
degub jantung tak mampu kutahan lagi
melontarkan
kata cinta dar ilidah tak berduri
meliuk anggun,
gemulai syahdu
Amboi...
menawan rupa bak bidadari surga
meski
raga tak pernah ke sana
namun rasa
tak mampu berdusta.
Dinda
Dalam gurun selaksa
jiwa
terangkai syahdu
nyiur menyapa
embuskan udara
gelora cinta
eerasuk berontak
sibakkan makna
Menari kumbang riang
ceria
menyambut gelitik
angin canda
bunuh gelisah hati
nan resah
hadirkan asmara
datangkan rasa
Tawaku lepas bersama
rerumputan
anginpun tiupkan
keceriaan
burung glatik
kesana-kemari
terbang ramai
mengitari bumi
Dinda,kepakkan sayap
cantikmu
dalam silir-semilir
senyumanmu
sejuknya menusuk
dalam sukma
terurai cinta kasih kita
berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar