- Lokomotif Cinta
Bak seorang masinis aku berdiri menunggangnya.
mengikuti lekuk-lekuk besi aku tak henti memacunya.
Ku sambung gerbong demi gerbong yang berpenumpangkan harap dengan seutas tali dari tirai indahnya rasa.
Sesekali ku bunyikan terompet hati yang kurangkai lewat kata,pertanda aku sedang melanglang buana mencari cinta.
Kepulan asap diatas lokomotif uap terasa hangat diudara,sehangat perjalananku menempuh cerita hidup yang teramat sangat bermakna.
Minggir kawan jangan halangi kerindangan jalanku yang membawa harap untuk bercinta.
Lewat lokomotif cinta yang terus kupacu pada lekuk besi diatas tanah.
Untuk ku tambatkan kehati seorang dara yang ku cinta,sebegai penyematan kembali ku kepulkan asap pertanda aku tlah menemukannya.
Peri Tak Bersayap
Aku menggeluti semua keindahan yg mereka inginkan,namunku tak peroleh kebebasan melainkan hanya sebatas semu.
Bagai sinar yg menerangi bumi ku berasal dari singgasana maha rasa yg duduk berselirkan indah dari bilik tirai lengkungan pelangi.
Apaku harus bakar jerami,biar asapnya mengepul dan menyesakkan bumi sambutku pada perumpaan yg ingin membebaskan diri.
Aku melirik kearah hati menatap semua keindahan yg terjerat pada satu hati.
satu hati. . .
Menjeratku dgn penuh arti dan mendekapku dgn semunya bebas yg kuingini.
Lari...ku berlari berteriak tanpa henti tuk ungkap kegelisahan yg trus mencambuki diri hingga membuatku perih walau tercipta sebagai peri.
Tak dapat ku pungkiri walau indah yg engkau beri tapi sampai hitam mengotori hati ini,hati ini yg olehmu tak beri kebebasan layaknya peri yg terbang menebar keindahan dimuka bumi.Hanyaku. . .
Hanyaku peri yg tak bersayap.
Deadline Penerimaan Naskah Lomba Tanggal 31 Mei 2013.
FAM Indonesia ( Forum Aktif Menulis Indonesia )
Jumat, 03 Mei 2013
Puisi Karya Wandi De Untrostlich
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar